Elektroda Las Busur Manual (Logam Pengisi)

Pemilihan logam pengisi las berupa elektroda las / filler metal electrode sebagai logam pengisi dalam proses pengelasan sangat berpengaruh dalam menentukan mutu hasil pengelasan, begitu juga fluks dan gas sebagai pelindung (shielding). Berkaitan dengan sifat mekanis logam las yang dikehendaki maka apabila salah dalam pemilihan akan menyebabkan kegagalan pengelasan.

Pada proses SMAW, logam pengisi yang digunakan di sebut dengan elektroda berselaput (Elektroda Terbungkus), yang terdiri dari bagian :
  • Kawat inti (core wire rod) yang berfungsi sebagai logam pengisi.
  • Coating (pembungkus) berupa fluk berfungsi sebagai pelindung pada proses pengelasan dan pada saat penyimpanan.

Konstruksi Elektroda Terbungkus


Kawat Inti

Kawat inti yang berfungsi sebagai logam pengisi ini terbuat dari bahan logam yang disesuaikan dengan logam induk yang akan di las, bisa mild steel, low carbon steel, alloy steel dll. Yang mempunyai ukuran diameter antara 1,2 ÷ 6 mm dengan panjang antara 250 ÷ 450 mm. Komposisi kimia dari kawat inti ini cukup berpengaruh terhadap sifat mekanis dari logam las yang terbentuk, dan yang paling berpengaruh terhadap sifat mekanik logam las ini adalah material dari coating (pembungkus) yaitu fluksnya. 

Pembungkus/Salutan (Coating)

Dalam proses pengelasan, pembungkus elektroda ini akan terbakar dan membentuk terak (slag) cair yang kemudian membeku sehingga melindungi logam las dari pengaruh atmosfir atau mencegah terhadap kontaminasi dari udara sekitarnya. Jika pengelasan busur dilakukan dengan elektrode telanjang, elektrode akan menempel pada logam induk, menghalangi penyalaan busur atau menyebabkan busur mati. Hal ini menghasilkan rigi yang tidak teratur dan lubang-lubang cacing.

Klasifikasi dan Kodefikasi Elektroda SMAW

Menurut Klasifikasi sistem Amerika ( A W S ) 
Misal : 
  •  AWS  A5.1 , ASTM 233 untuk Mild Steel 
  •  AWS  A5.5 , ASTM 316 untuk Low Alloy Steel 


Arti Simbol Standar


  • E 60 XX : Kuat tarik logam las 60.000 psi 
  • E 70 XX : Kuat tarik logam las 70.000 psi 
  • E XX 10 : Semua posisi, DC EP, Selulosa, penetrasi dalam 
  • E XX 11 : Semua posisi, AC, DC EP, Selulosa 
  • E XX 12 : Semua posisi, AC, DC EN, Rutile 
  • E XX 13 : Semua posisi, AC, DC, Rutile 
  • E XX 14 : Semua posisi, AC, DC, Iron Powder Rutile 
  • E XX 15 : Semua posisi, DC EP, Basic Hydrogen Rendah 
  • E XX 16 : Semua posisi, AC, DC EP, Basic Hydrogen Rendah + garam potasium 
  • E XX 18 : Semua posisi, AC, DC EP, Basic Hidrogen Rendah + 30% Serbuk besi 
  • E XX 20 : Posisi F,H, AC, DC EN, Mineral + oksida besi / Silikat 
  • E XX 24 : Posisi F,H, AC, DC, Typical Mineral, Rutile, Serbuk besi 
  • E XX 27 : Posisi F,H, AC, DC EN, Mineral + Serbuk besi 
  • E XX 28 : Posisi F,H, AC, DC EP, Hydrogen Rendah, Basic + 50% Serbuk  besi 
  • E XX 30 : Posisi F only, Mineral + Serbuk besi / Silikat 
  • E XX 48 : Khusus Vertikal turun, AC, DC EP, Kalium Hydrogen Rendah, Serbuk besi 

Penyimpanan Elektroda Las 

Oven elektroda dipergunakan untuk penyimpanan. Penyimpanan elektroda untuk mendapatkan hasil las yang baik adalah : 
  • Disimpan ditempat kering, terutama untuk low hydrogen basic elektrode 
  • Pengepakan dari pabrik sebagai proteksi untuk menghindari pengaruh humidity harus baik 
  • Elektroda yang mempunyai humidity > 50% diharuskan disimpan di oven (sesuai dengan rekomendasi pabrik) 
  • Elektroda hydrogen rendah sangat kritis dan sangat mudah menyerap kelembaban 
  • Jika container / pack dibuka, hanya untuk digunakan periode 8 jam, apabila masih ada sisa harus disimpan di oven dengan temperatur 300 – 350 derajat C selama 2 jam 
  • Jika container dibuka, elektroda basic harus disimpan pada oven dengan temperatur 100 – 150 derajat C selama minimum 4 jam 
  • Ruang penyimpanan elektroda basic harus dikontrol dengan humidity < 50% Electrode selulosa tidak harus selalu di oven (rebaking), karena mempunyai level kelembaban 3 ÷ 7%, sehingga tidak mempunyai efek dalam proses las.

Sumber Referensi 

  • "Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW", Penerbit : Depnakertrans RI, Tahun 2009.

0 komentar:

Posting Komentar