Tampilkan postingan dengan label OAW. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label OAW. Tampilkan semua postingan

Perbedaan Mengelas Single Pass (Bead) dengan Multi Pass (Bead)

Apa itu Weld Pass / Beads ?....  Apa itu Weld Layers ??

Yang di maksud dengan Weld Pass / Beads yaitu Alur (rigi - rigi atau jalur / Pass) las yang di buat oleh tukang las, sementara Weld Layers adalah lapisan alur las yang di buat dengan cara di tumpuk berulang ulang  mulai dari bawah sampai ke atas. Mengelas benda kerja atau pelat yang tebal misal ketebalan pelat 10 mm, 12 mm, 20 mm, 50 mm dan seterusnya. Pada sambungan fillet atau groove tentu tidak cukup dengan hanya sekali membuat alur, mengingat ketebalan yang dimiliki oleh benda atau pelat yang akan di las.

Gbr 1. Weld Beads dan Weld Layers


Multi Layers Multi Pass

Seperti terlihat pada gambar 2 di bawah ini, terlihat bahwa sebuah sambungan tumpul (groove) dengan backing yang di las dengan cara multi layer dan multi pass dan terdiri atas 6 layer 11 pass. Mengapa di sebut demkian, dikarenakan di las dengan beberapa lapisan juga alur las. Jika gambar tersebut dilihat dengan seksama, maka terlihat jelas bahwa mulai dari layer 3 atau lapis ketiga terdiri atas dua pass / alur las (alur las no. 3 dan no. 4). Sementera layer terakhir yang paling atas, terdiri atas tiga pass / alur las (alur las no. 9, no. 10 dan no. 11). Hal tersebut dilakukan karena sudut kampuh yang besar lebih dari 30 derajat dan pelat yang lebih tebal dari 10 mm.

Gbr 2. Multi Layer & Multi Pass


Multi Layers Single Pass

Gambar ke 3 di bawah ini menunjukan bahwa sambungan tumpul (groove) tersebut di las dengan multi layer dan single pass dimana ada 7 layer dan 7 passMengapa di sebut demkian, dikarenakan di las dengan beberapa lapisan juga alur las. Jika gambar tersebut dilihat dengan seksama, maka terlihat jelas bahwa mulai dari layer 1 sampai layer ke 7, semua lapis atau layer hanya di las dengan 1 pass, sehingga di sebut dengan multi layer dan single pass. Hal tersebut dilakukan karena sudut kampuh yang besar 30 derajat dan pelat yang tebalnya kurang atau sama dengan 10 mm.

Gbr 3. Multi Layer Single Pass


*Semoga Bermanfaat*



 

PENGELASAN SAMBUNGAN TUMPUL (GROOVE) PELAT dengan PELAT

Menghilangkan Las Cantum (Tack Weld) Sesuai Prosedur

Tack Weld pada hakekatnya adalah las yang pendek. Mengingat kegunaannya hanya untuk sementara, yakni mengunci penyetelan. Setelah pengelasan akar selesai tack weld dibuka kembali, maka biasanya tack weld dilaksanakan dengan amper rendah, sehingga akibatnya bermuka cembung (convex). Karena muka cembung terciptalah takik takik dikedua sisi tack weld tersebut yang berpotensi untuk menghasilkan retak jempol kaki. Karenanya tack weld ibarat sebagai buah simalakama, diperlukan namun sekaligus membahayakan. Itulah sebabnya disini disarankan makin sedikit tack weld digunakan makin baik. Sebagai pengganti penggunaan sirip penyetel yang menggunakan tack weld, dapat digunakan klem mekanis. 

Untuk tack weld yang dilaksanakan di bagian dalam Kampuh las, jika pelaksananya adalah juru las yang tidak berkualifikasi , maka tack weld harus dibongkar Sebelum dilewati las akar. Untuk tack weld dalam kampuh las yang dilaksanakan Oleh juru las yang berkualifikasi, bekas tack weld dapat langsung dilebur bersama las akar . Walaupun hanya satu buah tack weld, namun jika WPS las produksi menentukan harus menggunakan pemanasan awal,  maka pelaksanaan tack weld pun harus didahului dengan pemanasan awal. Sambungan logam dasar di tack weld, untuk mencegah atau mengontrol distorsi pada waktu mengelas. Pengelasan ini dapat dilakukan dalam satu, dua, atau tiga pass, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Tack Weld Sambungan V

Jika dilakukan dalam satu operasi, welder harus menggunakan gerakan weaving untuk mendistribusikan logam bahan tambah pada alur-V dan sehingga memperoleh fusi yang kuat. Jika menggunakan dua atau lebih manik las untuk menyelesaikan pengelasan, maka welder seharusnya membersihkan manik las terlebih dahulu sebelum membuat manik las selanjutnya. Hal ini berfungsi untuk mencegah masukkan terak dalam manik las atau pass selanjutnya. 

Penembusan pada pengelasan ini ringan, dan dibuat di atas permukaan logam dasar Untuk menjamin penembusan sempurna pada alur las, seharusnya menggunakan metode lubang kunci. Lubang kunci hanya dapat dilihat pada lintasan pertama atau akar (root pass). Seiring dengan kawah busur membentuk dan meleleh melalui logam yang lebih tipis pada muka akar (root face), maka akan terbentuk lubang kecil. Lubang kunci secara continue diisi ketika las bergerak maju. Lubang kelihatan seperti lubang kunci model lama, lihat gambar di bawah ini :

Key Hole

Jika diameter lubang kunci dijaga konstan, jumlah penembusan juga akan seragam Juru las perlu menghilangkan tack weld yang menghalangi untuk proses selanjutnya jika tack weld di lakukan di tengah material. Menghilangkan tack weld tersebut dengan cara di gerinda.

Tack Weld

Arah (Pengelasan) Pergerakan Las Sesuai Prosedur

Dalam proses las SMAW  GMAW FCAW arah pengelasan bisa mendorong cairan (maju/Forehand) atau menarik cairan (mundur/Backhand) sesuai kebutuhan dan posisi pengelasan. Pada proses las GTAW dan OAW arah pengelasan harus mendorong cairan (maju/Forehand). Seperti di perlihatkan pada gambar di bawah :

Arah Pengelasan Pada Proses GMAW atau FCAW


Arah Pengelasan Pada Proses GTAW


Sedangkan gerakan/ayunan tang las/elektroda (welding gun) pada SMAW, GMAW,FCAW, GTAW OAW, terutama dipengaruhi oleh: Bentuk sambungan , Tebal bahan, Lebar persiapan sambungan, Jenis bahan dan Posisi pengelasan. Gerakan/ayunan tang las/elektroda diupayakan lurus, apabila tidak memungkinkan gerakan lurus (misal pengelasan arah naik) diusahakan menggunakan ayunan ke samping seminimal mungkin. Misalnya lebar ayunan untuk setiap jalur maksimal 16 mm. Berikut ini merupakan beberapa bentuk gerakan/ayunan pengelasan yang banyak digunakan pada pengelasan menggunakan SMAW, GMAW/FCAW, GTAW OAW, terutama pengelasan pada posisi tegak : 

Bentuk Gerak Ayunan

Arah pengelasan (elektroda) pada proses las busur manual adalah arah mundur atau ditarik (BACKHAND), sehingga bila operator las menggunakan tangan kanan, maka arah pengelasan adalah dari kiri ke kanan. Demikian juga sebaliknya, jika menggunakan tangan kanan, maka tarikan elektroda adalah dari kanan ke kiri. 

Namun, pada kondisi tertentu dapat dilakukan dari depan mengarah ke tubuh operator las.  Dalam hal ini, yang terpenting adalah sudut elektroda terhadap garis tarikan elektroda sesuai dengan ketentuan (prosedur yang ditetapkan) dan busur serta cairan logam las dapat terlihat secara sempurna oleh operator las. 

Referensi :
Buku Informasi, Membuat Sambungan Las Kampuh (Groove) Sesuai Welding Procedure Specification (WPS) Untuk Pengelasan Pelat Ke Pelat dan Sesuai dengan Proses Las yang digunakan, Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas Direktorat Bina Standarisasi Kompetensi Dan Pelatihan Kerja. Tahun 2018

Soal - Soal Las Gas (Karbit)

Perhatikan gambar berikut :

Nama peralatan las gas diatas adalah ........
a. Regulator
b. Tabung oksigen
c. Selang gas
d. Brander/pembakar

Pengertian las gas secara umum adalah ........
a. Salah satu cara penggabungan dengan perekat sehingga menghasilkan sambungan yang kuat
b. Penggabungan dua buah logam atau lebih dengan cara dipanaskan dan kemudian dikeling
c. Proses penyambungan dua buah logam atau lebih dengan cara dipanaskan melalui pembakaran campuran gas oksigen dan asitilen
d. Suatu cara penyambungan dua buah logam atau lebih dengan logam pengisi

Pada dasarnya las gas oksi asitilen terdiri dari:
a. Tabung asitilen, tabung oksigen, regulator, selang gas, brander
b. Tabung asitilen, tabung oksigen, regulator, kacamata las, brander
c. Selang gas, tabung asitilen, tabung oksigen, sikat baja, korek las
d. Sikat baja, penggores, kacamata las, sarung tangan las, apron

Peralatan utama las gas oksi asitilen yang berfungsi sebagai pengatur tekanan isi
pada tabung menjadi tekanan kerja adalah ........
a. Brander
b. Regulator
c. Selang gas
d. Tabung asitilen

Tabung atau botol yang terbuat dari baja, berwarna merah, memiliki tehanan
hingga 15 bar dan pada ulir regulatornya berulir kiri, adalah ........
a. Tabung gas LPG
b. Tabung gas Asitilen
c. Tabung gas Nitro
d. Tabung gas Oksigen

Alat yang berfungsi sebagai pengatur tekanan isi pada tabung las dan tekanan kerja
yang tetap besarnya, dinamakan ........
a. Regulator las
b. Selang las
c. Brander las
d. Tabung oksigen

Berikut yang bukan merupakan peralatan utama las gas oksi asitilen adalah ........
a. Tabung asitilen, tabung oksigen, regulator
b. Tabung asitilen, tabung oksigen, brander
c. Regulator, brander, tabung oksigen, sikat baja, sarung tangan
d. Selang gas, tabung asitilen, brander, regulator


Peralatan bantu las gas oksi asitilen diatas adalah ........
a. Penggores
b. Sikat baja
c. Penitik
d. Palu las

Bagaimana cara menempatkan tabung gas atau botol oksigen dan asitilen yang baik dan benar ?
a. Tabung gas oksigen dan asitilen ditempatkan pada tempat yang berbeda dan saling berjauhan
b. Tabung gas asitilen ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi daripada tabung gas oksigen karena ukurannya yang lebih pendek
c. Tabung gas oksigen dan asitilen ditempatkan menjadi satu dan terikat pada dinding atau kereta dorong
d. Tempatkan tabung gas oksigen dan asitilen menjadi satu, dan jika oksigen dalam tabung sudah mulai habis botol dapat direbahkan

Berikut ini merupakan tahapan persiapan pengelasan, kecuali .......
a. Memasang regulator pada masing-masing botol oksigen dan asitilen
b. Menghubungkan selang gas pada masing-masing lubang pengeluaran masing-masing regulator
c. Memasang kedua ujung selang lainnya pada brander las
d. Mengencangkan mur penguat pada regulator ke tabung cukup dengan menggunakan tangan

Bagaimana cara memasang selang ke saluran brander las yang baik dan benar ?
a. Masukkan selang pada saluran brander yang mana saja, kemudian kencangkan mur penguat dengan tangan
b. Masukkan selang pada saluran yang tepat dan benar, dengan mur penguat regulator oksigen berulir kanan sedangkan asitilen berulir kiri
c. Masukkan selang pada saluran dan kencangkan mur penguat dengan memutar kemana saja
d. Masukkan selang pada saluran yang mana saja dengan ukuran yang pas agar tidak terjadi kebocoran saat digunakan

 Cara menyalakan api las gas oksi asitilen yang benar adalah ........
a. Keran asitilen dibuka sedikit sedangkan keran oksigen dibuka lebar kemudian nyalakan dengan korek api las
b. Keran oksigen dibuka maksimal ½ putaran dan keran asitilen dibuka sedikit lebih lebar daripada keran oksigen, kemudian nyalakan dengan korek api las
c. Keran asitilen dan oksigen dibuka lebar-lebar, kemudian nyalakan gas dengan korek api
d. Keran oksigen dibuka lebar dan keran asitilen ditutup rapat, kemudian nyalakan gas dengan korek api

Alat bantu las gas oksi asitilen dibawah ini yang benar adalah ........
a. Brander, selang gas, regulator, tabung oksigen
b. Sikat baja, tabung asitilen, brander, korek api las
c. Brander, regulator, palu las, meja las, selang gas
d. Meja las, palu las, sikat baja, korek api, penggores, smith tang

Peralatan bantu las gas oksi asetilen yang berfungsi untuk memegang atau
memindahkan benda kerja yang masih panas adalah ........
a. Palu las
b. Ragum
c. Sikat baja
d. Smith tang

Alat bantu las gas yang digunakan untuk menjepit benda kerja hasil lasan yang
akan dibersihkan dari terak las, adalah ........
a. Ragum
b. Sikat baja
c. Korek api las
d. Palu las

Penggores digunakan untuk ........
a. Membersihkan benda kerja yang akan dilas
b. Mengambil benda kerja yang masih panas setelah proses pengelasan selesai
c. Melukis benda kerja sebelum proses pengelasan dengan cara menggesekkan ujungnya pada benda kerja
d. Mengatur posisi benda kerja saat proses pengelasan berlangsung

Alat bantu las gas yang digunakan untuk menyalakan api las gas pada mulut
pembakar, adalah ........
a. Meja las
b. Smith tang
c. Korek api las
d. Kawat las

Perlengkapan keselamatan kerja yang berguna untuk melindungi mata dari
pancaran sinar las gas, adalah .......
a. Sarung tangan las
b. Kacamata las
c. Baju las/ apron
d. Sepatu las

Peralatan keselamatan kerja yang terbuat dari bahan kulit yang digunakan untuk
melindungi tubuh agar tidak terkena percikan api las adalah ........
a. Sarung tangan
b. Kacamata las
c. Baju las atau apron
d. Sepatu

Yang bukan merupakan perlengkapan keselamatan kerja las gas adalah .......
a. Sikat baja dan palu las
b. Sarung tangan
c. Baju las/ apron
d. Kacamata las

Berikut ini yang bukan merupakan penyebab terjadinya letusan pada saat proses
pengelasan berlangsung adalah ........
a. Ujung brander menyentuh benda kerja
b. Lubang brander tersumbat oleh kotoran
c. Pemasangan ujung brander terlalu kencang
d. Tekanan gas pada brander kurang sesuai

Bagaimana cara memposisikan benda kerja pada saat ingin mengelas sambungan “i” terbuka posisi bawah tangan?
a. Letakkan benda kerja pada meja kerja dengan posisi berdiri (vertikal) agar penembusannya merata
b. Letakkan benda kerja pada meja kerja dengan posisi miring (horisontal) agar proses pengelasan lebih mudah
c. Tumpangkan benda kerja pada meja kerja dengan posisi horisontal maupun vertikal dan rapat tanpa celah antar kedua plat
d. Tumpangkan benda kerja pada meja kerja dengan posisi down hand dan diberi jarak (root gap) antar kedua plat benda kerja.

Berapakah sudut kemiringan antara brander las dengan benda kerja yang ideal jika digunakan mengelas sambungan “i” posisi bawah tangan?
a. 45˚
b. 60˚
c. 90˚
d. 15˚

Dibawah ini cara membersihkan hasil pengelasan las gas oksi asitilen jalur “i” yang benar, adalah ........
a. Dengan memukul benda kerja menggunakan palu dan dibersihkan dengan kikir
b. Dengan membersihkan dan menggosok hasil pengelasan dengan sikat baja hingga bersih
c. Dipukul dengan palu kemudian dicuci dengan air sabun dan dilap
d. Dilap dengan kain dan dikikir agar bersih

Kran pada saluran di bagian manakah yang harus ditutup terlebih dahulu jika ingin mematikan nyala api las gas yang akan berhenti dengan waktu yang relatif lama/telah selesai dalam proses pengelasan?
a. Keran pada brander ditutup ½ putaran
b. Seluruh kran ditutup rapat
c. Keran pada regulator las ditutup lalu dibuka kembali
d. Keran pada botol yang ditutup dahulu untuk menghentikan aliran gas ke selang

Cara mematikan nyala api las gas oksi asitilen yang benar adalah ........
a. Tutup katup pada kedua regulator dan katup pada brander
b. Tutup katup pada kedua tabung gas oksigen dan asitilen dan pada regulator
c. Dengan terlebih dahulu menutup katup oksigen, baru kemudian katup asitilen pada brander
d. Buka selebar-lebarnya katup oksigen dan asitilen kemudian tutup kran pada brander

Nyala api yang digunakan untuk mengelas baja/ besi tuang dan digunakan oleh 90% dari seluruh pekerjaan pengelasan, adalah ........
a. Nyala api karburasi
b. Nyala api oksidasi
c. Nyala api netral
d. Nyala api asitilen

Jika katup brander asitilen dibuka lebih besar daripada katup brander oksigen, maka nyala api yang dihasilkan adalah ........
a. Nyala api karburasi
b. Nyala api oksidasi
c. Nyala api netral
d. Nyala api asitilen

Nyala api las gas yang dihasilkan dari perbandingan gas oksigen yang lebih besar dari pada gas asiliten, adalah ........
a. Nyala api netral
b. Nyala api karburasi
c. Nyala api brazing
d. Nyala api oksidasi

Berapa tekanan kerja maksimum yang diperbolehkan pada tabung gas asitilen?
a. 25 psi
b. 15 psi
c. 40 psi
d. 35 psi

Simbol Pengelasan Sambungan Fillet dan Sisi

Las Fillet dan Sisi, Backing Run, Las Alur dan Bevel, dan Las Plug atau Slot

  • Gambar 1 mengilustrasikan las pengisi. Kecuali ditentukan lain, panjang kaki (Leg Lenght) biasanya sama.

Gbr 1. Ilustrasi dan Simbol Las Fillet


  • Gambar 2 menunjukkan lasan sisi. Simbol ISO dan AWS adalah cukup mirip dan digambar di atas dan di bawah garis referensi masing-masing, keduanya menunjukkan lasan di sisi panah. Namun, tidak ada kemungkinan kebingungan karena lasan tepi hanya bisa disimpan di satu sisi.

Gbr 2. Ilustrasi dan Simbol Las Sisi



  • Gambar 3 menunjukkan backing run atau las. Ini bukan pengelasan satu sisi, karena simbol ini tidak digunakan sendiri. Itu disimpan di sisi berlawanan dari sambungan ke lasan utama, jadi kedua sisi harus dapat diakses.
Gbr 3. Ilustrasi dan Simbol Las Backing Run/Backing


  • Standar AWS menyertakan simbol untuk flare-V-groove dan flare- pengelasan bevel-groove. Las flare-V-groove, ditunjukkan pada Gambar 4, adalah lasan dalam alur yang dibentuk oleh dua bahan dengan permukaan melengkung. Las flare-bevel-groove, yang ditunjukkan pada Gambar 5, adalah las dalam alur dibentuk oleh bahan dengan permukaan melengkung yang bersentuhan dengan planar. Aplikasi paling umum untuk pengelasan ini adalah di pengelasan batang penguat.


Gbr 4. Ilustrasi dan Simbol Las Flare V Groove




Gbr 5. Ilustrasi dan Simbol Las Flare Bevel Groove

  • Gambar 6 menunjukkan las plug atau slot, yang berbentuk lingkaran atau lubang memanjang diisi penuh dengan logam las. Ukuran lubang harus dibatasi untuk menghindari distorsi yang berlebihan.

Gbr 6. Ilustrasi dan Simbol Las Plug atau Slot


Lokasi Simbol Las Fillet

Seperti pada pengelasan butt, simbol las untuk pengelasan fillet terletak di garis referensi terhubung ke panah yang menunjuk ke salah satu sisi bersama. Dalam sistem ISO, simbol las di sisi panah adalah ditempatkan pada garis kontinu dan simbol las di sisi lain ditempatkan pada garis putus-putus. Di sistem AWS, simbol untuk las di sisi panah ditempatkan di bawah garis kontinu tunggal dan simbol las di sisi lain ditempatkan di atas garis. Hal ini diilustrasikan pada Gambar 7-10 untuk sambungan-T dan sambungan di mana dua pelat datar berada dilas ke pelat datar lain di sudut kanan dan pada sumbu yang sama.

  • Gambar 7 menunjukkan tampilan akhir sambungan-T dengan satu fillet las. Bentuk pengelasan biasanya tidak ditampilkan pada gambar teknik.

Gbr 7. Simbol Las Sambungan T (Fillet)


  • Gambar 8, menunjukkan Kedua lasan berada pada sambungan yang berbeda, yaitu tidak membentuk las fillet ganda. Oleh karena itu, dua panah terpisah diperlukan untuk menunjukkan dua pengelasan fillet tunggal.

Gbr 8. Simbol Las Fillet


  • Pada Gambar 9 ada las fillet ganda di sebelah kiri penampang dan satu las fillet di sisi kanan. Simbol lasan pengisi selalu ditarik dengan kaki tegak di sebelah kiri.

Gbr 9. Simbol Las Fillet Ganda



  • Untuk sambungan pada Gambar 10, kebutuhan untuk menunjukkan dua simbol, satu di setiap sisi anggota vertikal, dapat dihindari dengan penggunaan lebih banyak dari satu garis panah. Praktik ini tidak secara khusus diizinkan di ISO 2553 tetapi di AWS A2.4-98 dinyatakan bahwa dua atau lebih panah dapat digunakan dengan satu garis referensi untuk menunjuk ke lokasi di mana lasan yang identik ditentukan.

Gbr 10. Simbol Las Fillet

Latihan ini harus digunakan dengan hati-hati untuk menghindari menggambar dengan minimal simbol las dan banyak garis panah berselang-seling melintasi gambar.


Sumber Referensi 

  • "Welding symbols on drawings" Penerbit : Woodhead Publishing Limited, Abington Hall, Abington Cambridge CB1 6AH, England,  Tahun 2005.

Simbol Pengelasan Sambungan Tumpul (Butt/Groove Weld)

Las Sambungan Tumpul (Butt atau Groove Weld)

Simbol pengelasan sambungan tumpul (butt / groove) ditunjukkan pada gambar - gambar di bawah ini. 

  • Gambar 1 mengilustrasikan las butt / groove V tunggal, yang merupakan bentuk yang paling umum dari persiapan tepi untuk jenis pengelasan ini.

Gambar 1



Simbol Las V Tunggal


  • Gambar 2 menunjukkan las alur persegi. Lasan ini terbatas pada ketebalan bahan tergantung pada proses pengelasan  yang digunakan. Jika pendukung strip digunakan, maka ketebalan bahan bisa meningkat.


Gambar 2



Simbol Las Alur Persegi



  • Gambar 3 menunjukkan las bevel butt / groove. Tepi ini persiapan biasanya digunakan jika hanya memungkinkan untuk menyiapkannya tepi bagian yang berdampingan.


Gambar 3



Simbol Las Alur Bevel Tunggal


  • Gambar 4 mengilustrasikan las butt / groove U tunggal, yaitu digunakan untuk membatasi jumlah logam las yang dibutuhkan, pada tebal bahan lebih dari 12mm.


Gambar 4



Simbol Las Alur U Tunggal



  • Gambar 5 menunjukkan las butt / groove J tunggal. Lasan ini digunakan untuk membatasi jumlah logam las yang dibutuhkan di bagian yang lebih besar tebal lebih dari 16mm jika hanya memungkinkan untuk menyiapkan satu tepinya bagian yang berdampingan.

Gambar 5

Simbol Las Alur J Tunggal



  • Gambar 6 menggambarkan las tumpul (butt) antara pelat dengan sisi terangkat (ISO) atau Las Sisi pada flanged groove joint (AWS). 



Gbr 6. Las Alur Sisi



Simbol Las Alur Sisi

  • Gambar 7 dan 8 menunjukkan las V tunggal dan las bevel tunggal dengan lebar permukaan akar. Simbol-simbol ini termasuk dalam ISO 2553 tetapi tidak di AWS A2.4–98. Dimensi permukaan akar ditentukan dalam ISO 9692: 1992. Permukaan akar 2–3mm ditentukan untuk ketebalan bahan 5–40 mm, sedangkan untuk pengelasan butt single-V Gbr. 1 maksimum permukaan akar 2 mm digunakan untuk ketebalan 3–10 mm. 

Gbr 7. Las Alur V Tunggal dengan Permukaan Akar Las


Simbol Las Alur V Tunggal dengan Permukaan Akar Las





Gbr 8. Las Alur bevel tunggal dengan permukaan akar las




Simbol Las Alur bevel tunggal dengan permukaan akar las


Lokasi Simbol Las Butt/Groove

  • Gambar 9 - 11 menunjukkan lokasi simbol pengelasan butt / groove. Untuk pengelasan butt single-V yang ditunjukkan pada Gambar 9, simbol pengelasan terletak di garis referensi yang terhubung ke panah menunjuk ke satu sisi sambungan. Panah bisa menunjuk ke lasan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9, atau penampang seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.

Gbr 9



Gbr. 10


  • Gambar 11 menunjukkan las butt / groove bevel tunggal di mana garis panah menunjuk ke tepi sambungan yang akan disiapkan dengan bevel. Standar AWS menetapkan bahwa hanya ada satu tepi sambungan untuk dipersiapkan, seperti pada las kemiringan tunggal atau alur-J, garis panah harus digambar dengan jeda seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11, dengan panah menunjuk ke tepi yang di bevel. Garis panah tidak perlu dibengkokkan jika sudah jelas yang mana tepi sambungan harus miring atau jika tidak ada preferensi untuk itu sisi mana yang harus disiapkan.

Gbr. 11




Sumber Referensi 

  • "Welding symbols on drawings" Penerbit : Woodhead Publishing Limited, Abington Hall, Abington Cambridge CB1 6AH, England,  Tahun 2005.



Peralatan Utama Las Oxy-Acetylene (OAW)

 Peralatan utama pada pengelasan Oxy - Acetylene adalah sebagai berikut :

Tabung Gas

Kebocoran di sekitar spindel katup silinder akan terdengar dengan desisan. Sementara pada kasus gas bahan bakar dengan bau. Kencangkan mur pada katup silinder sedikit dengan kunci pas (searah jarum jam) dan uji dengan larutan 1% Teepol® HB7 atau larutan yang setara dalam air. Jika masih bocor, jangan gunakan tabung tapi beri label agar tidak digunakan. Jangan pernah menggunakan api saat menguji kebocoran. Warna botol oksigen = hitam dan memiliki benang sebelah kanan. Warna botol asetilen = merah marun dan memiliki benang kiri.

Tabung Gas



Tabung Gas



Regulator Tekanan

Beberapa bagian dari ilustrasi ini diberi label. Penting untuk mempelajari nama-nama komponen peralatan tersebut.


Regulator Oksigen



Regukator Asitelin


Selalu perlakukan regulator tekanan sebagai instrumen presisi. Jangan sampai terkena benturan, toples, atau lonjakan tekanan tiba-tiba yang disebabkan oleh pembukaan yang cepat katup silinder. Selalu buka katup silinder dengan perlahan menggunakan Kunci Spindel khusus. Periksa secara berkala tempat duduk bullnose pada tekanan pengatur. Jika tempat duduk rusak, maka akan terjadi kebocoran gas. Pengatur tekanan harus segera diganti.

Jangan pernah menggunakan pengatur tekanan selain dengan gas yang digunakan sebelumnya dirancang. Lepaskan tekanan menggunakan sekrup penyetelan tekanan saat menutup turun, setelah katup silinder ditutup dan tekanan di selang telah dirilis.

Jika penunjuk pengukur tidak kembali ke nol saat tekanan dilepaskan, maka mekanisme rusak dan regulator harus diganti. Jika regulator mengalirkan gas saat sekrup penyetelan tekanan dipasang dilepaskan, atau menumpuk di sisi bertekanan rendah saat katup pipa sembur di tutup, itu harus diganti. Jangan mencoba memperbaiki regulator.


Selang

Selang harus dipasang dengan sambungan ujung yang benar klip permanen. Jangan biarkan selang terkena panas, lalu lintas, terak, percikan api, minyak, gemuk, atau ujung tajam dari logam. Uji kebocoran pada tekanan kerja dengan merendam dalam air; kebocoran mungkin diperbaiki dengan memotong bagian selang yang rusak dan memasukkan pada kopel. 


Selang Karet Flexible


Secara umum, jangan memasukkan lebih dari dua atau tiga sambungan ke dalam panjang selang. Pertimbangkan untuk mengganti seluruh selang karena bagian-bagiannya kemungkinan besar akan rusak. Pastikan selang tidak melilit silinder saat disimpan atau digunakan.

Flame Arrestors

Perangkap api dirancang untuk memberikan perlindungan otomatis kepada personel dan peralatan terhadap bahaya ledakan gas campuran dalam pengelasan atau pemotongan gas peralatan. Ledakan (flashback) bisa terjadi saat gas yang dimilikinya terjadi. Campuran gas kemudian hadir dalam oksigen atau bahan bakar gas selang dan jika operator gagal membersihkan selang secukupnya, flashback bisa terjadi saat sumpitan dinyalakan.

Flashback dapat dihindari dengan mengikuti prosedur operasi yang direkomendasikan dan penggunaan perangkap api tidak memungkinkan operator untuk mengabaikan kebaikan praktik operasi. Direkomendasikan agar perangkap api yang disetujui dipasang di kedua oksigen dan saluran bahan bakar gas segera di bagian hilir regulator tekanan.

Fittings

Gunakan hanya alat kelengkapan yang disetujui untuk sambungan apa pun antara selang ke regulator dan Blowpipe. RH thread oxygen, LH thread untuk bahan bakar gas.

Sambungan

Selang harus disambung hanya dengan alat kelengkapan yang disetujui. Pipa tembaga seharusnya tidak digunakan untuk memperbaiki atau menyambungkan selang asetilen, jika tembaga dan asetilen bergabung, maka bisa membentuk senyawa yang dikenal sebagai asetilida tembaga. Ini adalah senyawa yang bisa meledak oleh gesekan, percikan atau pukulan. Juga tidak boleh menggunakan pengikat berinsulasi untuk mengikat selang dalam upaya menghentikan kebocoran, gas akan tetap memaksa keluar seberapa erat pengikat itu diikatkan.


Blowpipe

Blowpipe adalah alat yang mengatur aliran oksigen dan bahan bakar gas. Selang dipasang ke regulator yang terhubung ke pipa sembur dengan koneksi saluran masuk yang ada terletak di salah satu ujung blowpipe (benang kiri untuk asetilen, benang kanan untuk oksigen). Dua katup mengontrol jumlah gas yang masuk ke pipa sembur dan mereka masuk ditempatkan dengan nyaman di dekat koneksi saluran masuk.
Blowpipe, Mixer dan Tip


Cutting attachment

Nozel dan tip

Nozel (untuk memotong) dan tip (untuk pengelasan) diberi cap untuk memudahkan identifikasi. Itu penandaan menunjukkan jenis dan ukuran nosel dan identifikasi proses khusus.

Jenis nosel

Bagian pertama dari nomor tipe memberikan bentuk koneksi nosel. 30 seri nozel adalah sekrup dengan sambungan saluran masuk berulir. Nozel seri 40 adalah tipe kursi lancip. Bagian kedua dari nomor jenis menunjukkan bahan bakar gas yang digunakan. Jika tipe nomor diakhiri dengan '1' nosel yang digunakan dengan asetilena menunjukkan nosel tipe 41 ; ini menunjukkan nozel kursi lancip untuk digunakan dengan asetilena. Nosel tipe 44 adalah nosel meruncing, untuk LPG. Nozel tipe LT adalah untuk gas asetilen.

Jenis Nozel