Soal - Soal Las Gas (Karbit)

Perhatikan gambar berikut :

Nama peralatan las gas diatas adalah ........
a. Regulator
b. Tabung oksigen
c. Selang gas
d. Brander/pembakar

Pengertian las gas secara umum adalah ........
a. Salah satu cara penggabungan dengan perekat sehingga menghasilkan sambungan yang kuat
b. Penggabungan dua buah logam atau lebih dengan cara dipanaskan dan kemudian dikeling
c. Proses penyambungan dua buah logam atau lebih dengan cara dipanaskan melalui pembakaran campuran gas oksigen dan asitilen
d. Suatu cara penyambungan dua buah logam atau lebih dengan logam pengisi

Pada dasarnya las gas oksi asitilen terdiri dari:
a. Tabung asitilen, tabung oksigen, regulator, selang gas, brander
b. Tabung asitilen, tabung oksigen, regulator, kacamata las, brander
c. Selang gas, tabung asitilen, tabung oksigen, sikat baja, korek las
d. Sikat baja, penggores, kacamata las, sarung tangan las, apron

Peralatan utama las gas oksi asitilen yang berfungsi sebagai pengatur tekanan isi
pada tabung menjadi tekanan kerja adalah ........
a. Brander
b. Regulator
c. Selang gas
d. Tabung asitilen

Tabung atau botol yang terbuat dari baja, berwarna merah, memiliki tehanan
hingga 15 bar dan pada ulir regulatornya berulir kiri, adalah ........
a. Tabung gas LPG
b. Tabung gas Asitilen
c. Tabung gas Nitro
d. Tabung gas Oksigen

Alat yang berfungsi sebagai pengatur tekanan isi pada tabung las dan tekanan kerja
yang tetap besarnya, dinamakan ........
a. Regulator las
b. Selang las
c. Brander las
d. Tabung oksigen

Berikut yang bukan merupakan peralatan utama las gas oksi asitilen adalah ........
a. Tabung asitilen, tabung oksigen, regulator
b. Tabung asitilen, tabung oksigen, brander
c. Regulator, brander, tabung oksigen, sikat baja, sarung tangan
d. Selang gas, tabung asitilen, brander, regulator


Peralatan bantu las gas oksi asitilen diatas adalah ........
a. Penggores
b. Sikat baja
c. Penitik
d. Palu las

Bagaimana cara menempatkan tabung gas atau botol oksigen dan asitilen yang baik dan benar ?
a. Tabung gas oksigen dan asitilen ditempatkan pada tempat yang berbeda dan saling berjauhan
b. Tabung gas asitilen ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi daripada tabung gas oksigen karena ukurannya yang lebih pendek
c. Tabung gas oksigen dan asitilen ditempatkan menjadi satu dan terikat pada dinding atau kereta dorong
d. Tempatkan tabung gas oksigen dan asitilen menjadi satu, dan jika oksigen dalam tabung sudah mulai habis botol dapat direbahkan

Berikut ini merupakan tahapan persiapan pengelasan, kecuali .......
a. Memasang regulator pada masing-masing botol oksigen dan asitilen
b. Menghubungkan selang gas pada masing-masing lubang pengeluaran masing-masing regulator
c. Memasang kedua ujung selang lainnya pada brander las
d. Mengencangkan mur penguat pada regulator ke tabung cukup dengan menggunakan tangan

Bagaimana cara memasang selang ke saluran brander las yang baik dan benar ?
a. Masukkan selang pada saluran brander yang mana saja, kemudian kencangkan mur penguat dengan tangan
b. Masukkan selang pada saluran yang tepat dan benar, dengan mur penguat regulator oksigen berulir kanan sedangkan asitilen berulir kiri
c. Masukkan selang pada saluran dan kencangkan mur penguat dengan memutar kemana saja
d. Masukkan selang pada saluran yang mana saja dengan ukuran yang pas agar tidak terjadi kebocoran saat digunakan

 Cara menyalakan api las gas oksi asitilen yang benar adalah ........
a. Keran asitilen dibuka sedikit sedangkan keran oksigen dibuka lebar kemudian nyalakan dengan korek api las
b. Keran oksigen dibuka maksimal ½ putaran dan keran asitilen dibuka sedikit lebih lebar daripada keran oksigen, kemudian nyalakan dengan korek api las
c. Keran asitilen dan oksigen dibuka lebar-lebar, kemudian nyalakan gas dengan korek api
d. Keran oksigen dibuka lebar dan keran asitilen ditutup rapat, kemudian nyalakan gas dengan korek api

Alat bantu las gas oksi asitilen dibawah ini yang benar adalah ........
a. Brander, selang gas, regulator, tabung oksigen
b. Sikat baja, tabung asitilen, brander, korek api las
c. Brander, regulator, palu las, meja las, selang gas
d. Meja las, palu las, sikat baja, korek api, penggores, smith tang

Peralatan bantu las gas oksi asetilen yang berfungsi untuk memegang atau
memindahkan benda kerja yang masih panas adalah ........
a. Palu las
b. Ragum
c. Sikat baja
d. Smith tang

Alat bantu las gas yang digunakan untuk menjepit benda kerja hasil lasan yang
akan dibersihkan dari terak las, adalah ........
a. Ragum
b. Sikat baja
c. Korek api las
d. Palu las

Penggores digunakan untuk ........
a. Membersihkan benda kerja yang akan dilas
b. Mengambil benda kerja yang masih panas setelah proses pengelasan selesai
c. Melukis benda kerja sebelum proses pengelasan dengan cara menggesekkan ujungnya pada benda kerja
d. Mengatur posisi benda kerja saat proses pengelasan berlangsung

Alat bantu las gas yang digunakan untuk menyalakan api las gas pada mulut
pembakar, adalah ........
a. Meja las
b. Smith tang
c. Korek api las
d. Kawat las

Perlengkapan keselamatan kerja yang berguna untuk melindungi mata dari
pancaran sinar las gas, adalah .......
a. Sarung tangan las
b. Kacamata las
c. Baju las/ apron
d. Sepatu las

Peralatan keselamatan kerja yang terbuat dari bahan kulit yang digunakan untuk
melindungi tubuh agar tidak terkena percikan api las adalah ........
a. Sarung tangan
b. Kacamata las
c. Baju las atau apron
d. Sepatu

Yang bukan merupakan perlengkapan keselamatan kerja las gas adalah .......
a. Sikat baja dan palu las
b. Sarung tangan
c. Baju las/ apron
d. Kacamata las

Berikut ini yang bukan merupakan penyebab terjadinya letusan pada saat proses
pengelasan berlangsung adalah ........
a. Ujung brander menyentuh benda kerja
b. Lubang brander tersumbat oleh kotoran
c. Pemasangan ujung brander terlalu kencang
d. Tekanan gas pada brander kurang sesuai

Bagaimana cara memposisikan benda kerja pada saat ingin mengelas sambungan “i” terbuka posisi bawah tangan?
a. Letakkan benda kerja pada meja kerja dengan posisi berdiri (vertikal) agar penembusannya merata
b. Letakkan benda kerja pada meja kerja dengan posisi miring (horisontal) agar proses pengelasan lebih mudah
c. Tumpangkan benda kerja pada meja kerja dengan posisi horisontal maupun vertikal dan rapat tanpa celah antar kedua plat
d. Tumpangkan benda kerja pada meja kerja dengan posisi down hand dan diberi jarak (root gap) antar kedua plat benda kerja.

Berapakah sudut kemiringan antara brander las dengan benda kerja yang ideal jika digunakan mengelas sambungan “i” posisi bawah tangan?
a. 45˚
b. 60˚
c. 90˚
d. 15˚

Dibawah ini cara membersihkan hasil pengelasan las gas oksi asitilen jalur “i” yang benar, adalah ........
a. Dengan memukul benda kerja menggunakan palu dan dibersihkan dengan kikir
b. Dengan membersihkan dan menggosok hasil pengelasan dengan sikat baja hingga bersih
c. Dipukul dengan palu kemudian dicuci dengan air sabun dan dilap
d. Dilap dengan kain dan dikikir agar bersih

Kran pada saluran di bagian manakah yang harus ditutup terlebih dahulu jika ingin mematikan nyala api las gas yang akan berhenti dengan waktu yang relatif lama/telah selesai dalam proses pengelasan?
a. Keran pada brander ditutup ½ putaran
b. Seluruh kran ditutup rapat
c. Keran pada regulator las ditutup lalu dibuka kembali
d. Keran pada botol yang ditutup dahulu untuk menghentikan aliran gas ke selang

Cara mematikan nyala api las gas oksi asitilen yang benar adalah ........
a. Tutup katup pada kedua regulator dan katup pada brander
b. Tutup katup pada kedua tabung gas oksigen dan asitilen dan pada regulator
c. Dengan terlebih dahulu menutup katup oksigen, baru kemudian katup asitilen pada brander
d. Buka selebar-lebarnya katup oksigen dan asitilen kemudian tutup kran pada brander

Nyala api yang digunakan untuk mengelas baja/ besi tuang dan digunakan oleh 90% dari seluruh pekerjaan pengelasan, adalah ........
a. Nyala api karburasi
b. Nyala api oksidasi
c. Nyala api netral
d. Nyala api asitilen

Jika katup brander asitilen dibuka lebih besar daripada katup brander oksigen, maka nyala api yang dihasilkan adalah ........
a. Nyala api karburasi
b. Nyala api oksidasi
c. Nyala api netral
d. Nyala api asitilen

Nyala api las gas yang dihasilkan dari perbandingan gas oksigen yang lebih besar dari pada gas asiliten, adalah ........
a. Nyala api netral
b. Nyala api karburasi
c. Nyala api brazing
d. Nyala api oksidasi

Berapa tekanan kerja maksimum yang diperbolehkan pada tabung gas asitilen?
a. 25 psi
b. 15 psi
c. 40 psi
d. 35 psi

5K / 5S : Sebagai Mental Dasar (Basic Mentality)

SIKAP MENTAL adalah cara bagaimana seseorang berfikir, bersikap dan bertindak dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, yang selaras dengan nilai-nilai yang ada pada sebuah perusahaan. Tujuannya  adalah membangun budaya kerja dan budaya perusahaan yang unggul untuk mencapai cita-cita perusahaan. Sebelum lanjut membaca silakan klik tulisan DAFTAR HADIR ini sebagai bukti kehadiran.

Apakah 5K/5S itu ?

5K/5S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan khususnya di area kerja secara intensif, yang berasal dari Jepang dan digunakan oleh Perusahaan dalam rangka usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.

5K/5S erat kaitannya dengan sikap moral individu, dengan tujuan agar individu tersebut senantiasa terbiasa dengan kesadaran untuk selalu mengikuti aturan, tidak menyimpang dari yang telah ditentukan. Sebagai bagian dari sikap mental dalam bekerja, moral dapat dikelompokkan dalam 5 (lima) kelompok, yaitu :
  1. Ketelitian (Seiri)
  2. Kerapian (Seiton)
  3. Kebersihan (Seiso)
  4. Kesegaran (Seiketsu)
  5. Kedisiplinan (Shitsuke)

Ketelitian (Seiri)

Merupakan langkah awal dalam menjalankan budaya 5K/5S, yaitu membuang/menyortir/ menyingkirkan barang-barang, file-file yang tidak digunakan lagi ke tempat pembuangan. Semua barang yang ada di lokasi kerja, hanyalah barang yang benar-benar dibutuhkan untuk aktivitas kerja. Tindakan ini dilakukan agar tempat penyimpanan menjadi lebih efisien, karena dipergunakan untuk menyimpan barang atau file yang memang penting dan dibutuhkan, serta bertujuan juga agar tempat kerja terlihat lebih rapi dan tidak berantakan. Slogan Seiri itu sendiri adalah Singkirkan barang – barang yang tidak diperlukan di tempat kerja. Dengan kata lain, Ketelitian (Seiri) bisa dikatakan sebagai "Harus Buang “.



Pelabelan Barang yang tidak diperlukan



Kerapian (Seiton)

Merupakan urutan kedua, karena setelah menyortir (Seiri) semua barang atau file yang tidak dipergunakan lagi, pastikan segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan, sehingga selalu siap digunakan pada saat diperlukan. Pastikan bahwa:
  1. Setiap barang punya tempat.
  2. Setiap tempat punya nama untuk barang tertentu.
  3. Buat menjadi terorganisir dan sistematis.
  4. Beri nama pada setiap tempat penyimpanan yang mudah diingat
Sementara itu, Slogan Seiton adalah Setiap barang yang berada di tempat kerja memiliki tempat yang pasti. Dengan kata lain, Kerapian (Seiton) bisa dikatakan sebagai "Harus Standard “.


Penyimpanan Produk





Penyimpanan Alat Kerja


Kebersihan (Seiso)

Setelah menjadi rapi, langkah berikutnya adalah membersihkan tempat kerja, ruangan kerja, peralatan dan lingkungan kerja. Tumbuhkan pemikiran bahwa kebersihan merupakan hal yang fital dalam kehidupan, jika kita tidak menjaga kebersihan, lingkungan akan menjadi kotor dan menjadi faktor utama terjangkitnya penyakit tidak nyaman. Menyebabkan berkurangnya produktivitas dan berakibat banyak kerugian. Lakukanlah pembersihan harian, pemeriksaan kebersihan dan pemeliharaan kebersihan. Slogan Seiso adalah bersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja, Membersihkan berarti memeriksa. Dengan kata lain, Kebersihan (Seiso) bisa dikatakan sebagai "Harus Bersih “.


Bersih



Kesegaran (Seiketsu)

Tahap ini adalah tahap yang sukar. Untuk menjaga ketiga tahap yang sudah dijalankan sebelumnya secara rutin. Tahap ini dapat juga disebut tahap perawatan, merupakan standarisasi dan konsistensi dari masing-masing individu untuk melakukan tahapan-tahapan sebelumnya. Membuat standarisasi dan semua individu harus patuh pada standar yang telah ditentukan. Dapat dimotivasi dengan memberikan hadiah atau hukuman. Slogan Seiketsu adalah setiap orang memperoleh informasi yang dibutuhkannya di tempat kerja tepat waktu. Dengan kata lain, Kesegaran (Seiketsu) bisa dikatakan sebagai "Harus Chek“.


Kartu Chek List



Kedisiplinan (Shitsuke)

Pemeliharaan kedisiplinan pribadi meliputi suatu kebiasaan dan pemeliharaan program 5S yang sudah berjalan. Bila berada pada posisi sebagai atasan, buatlah standarisasi 5S serta berikan pelatihan 5S, agar seluruh karyawan perusahaan dapat mengerti akan kegunaan dari 5S sebagai dasar kemajuan perusahaan, karena dengan menerapkan 5S yang praktis dan ringkas bertujuan pada efisiensi, pelayanan yang baik, keamanan bekerja serta peningkatan produktivitas dan profit.

Penyadaran diri akan etika kerja, disiplin terhadap standar, saling menghormati, malu melakukan pelanggaran, dan senang melakukan perbaikan. Dengan kata lain,  Kedisiplinan (Shitsuke) bisa dikatakan sebagai "Harus Tegas“.


Contoh Board Kontrol


Setelah mempelajarinya, silakan kerjakan soal - soal tentang basic mentality pada link di bawah ini hasil pemeriksaan akan di rilis nanti setelah semuanya mengerjakan. Selamat belajar, terima kasih atas perhatiannya.

Polaritas Pengelasan : Kinerja Elektroda pada Las Busur

POLARITAS - digunakan untuk menggambarkan koneksi listrik pada elektroda dalam kaitannya dengan terminal sumber tenaga. Dengan arus searah (DC), ketika elektroda dihubungkan ke terminal positif, yaitu polaritas ditetapkan sebagai elektroda arus searah positif  (DCEP). Saat elektroda dihubungkan ke terminal negatif, polaritasnya ditetapkan sebagai polaritas langsung elektroda arus negatif (DCEN). Saat bergantian arus (AC) digunakan, polaritas berubah setiap setengahnya siklus 50 atau 60 Hz.
Polaritas

GMAW sebagian besar menggunakan DCEP

Sebagian besar aplikasi pengelasan busur logam gas (GMAW) menggunakan DCEP. Kondisi ini menghasilkan busur yang stabil, transfer logam halus, percikan yang relatif rendah, bagus karakteristik manik las dan penetrasi dalam untuk berbagai arus pengelasan. Berbeda dengan DCEN, ukuran tetesan cair cenderung meningkat dan perpindahan tetesan tersebut menjadi tidak teratur sehingga bertambah besar percikannya. Namun beberapa kawat tertentu memiliki keunikan tersendiri komposisi kimia telah dikembangkan secara khusus untuk DCEN, yang menawarkan kinerja luar biasa pada lembaran galvanis. Mencoba menggunakan AC konvensional umumnya tidak berhasil karena busur yang tidak stabil di GMAW. Namun, inverter canggih dan digital Teknologi kontrol telah mengembangkan GMAW  sumber daya  AC untuk lembaran logam.


SMAW adalah proses pengelasan paling serbaguna dalam hal polaritas

Berbagai macam fluks pelapis untuk ditutupi elektroda memungkinkan proses SMAW menjadi yang terbaik serbaguna dalam hal polaritas. Mayoritas tercakup elektroda menggunakan AC atau DCEP. Beberapa elektroda khususnya E6013, E6019 dan E7024 menawarkan kinerja yang baik dengan AC, DCEP atau DCEN. Sebaliknya, tipe selulosa tinggi elektroda seperti E6010, E7010, dan E8010 untuk pipa pengelasan dirancang untuk digunakan dengan DCEP hanya untuk transfer tetesan yang lebih halus. Tipe rendah karbon Cr-Mo elektroda seperti E7015, dan E8015juga dirancang untuk digunakan hanya dengan DCEP, untuk performa yang lebih baik. Beberapa elektroda tertentu untuk baja berkekuatan tinggi dan untuk baja suhu rendah disarankan untuk menggunakan AC saja untuk menjamin persyaratan yang ketat untuk kekuatan dan dampak ketangguhan logam las dalam fabrikasi.


Polaritas GTAW

Pengelasan TIG menggunakan polaritas DCEN untuk menghasilkan penetrasi yang dalam pada baja dan menggunakan sumberdaya AC untuk kapasitas elektroda yang baik dan tindakan pembersihan oksida pada paduan alumunium.


Polaritas pada SAW

Kombinasi khusus dari kawat dan fluks menentukan pilihan AC, DCEP atau DCEN pada SAW. Dengan DCEP, rasio konsumsi fluks (rasio jumlah terak dengan jumlah logam yang disimpan) lebih tinggi dari pada AC sekitar 10-30% tergantung pada jenisnya aliran. Akibatnya, komposisi kimianya demikian sifat mekanik logam las bisa dipengaruhi oleh polaritas, meskipun tingkat efeknya tergantung pada jenis fluksnya. Inilah sebabnya mengapa memilih dengan hati-hati Kombinasi kawat dan fluks perlu diperhatikan memperhitungkan polaritas sumber daya yang akan digunakan ketika persyaratan kualitas untuk logam las ketat. Tabel di bawah menunjukkan contoh pengaruh polaritas komposisi kimia dan sifat mekanik logam las. Dalam hasil tes ini, perbedaan yang mencolok adalah dikenali dalam karbon, oksigen, 0,2% PS, TS dan IV antara AC dan DCEP.


Tabel Pengaruh Polaritas

Contoh efek polaritas dalam SAW menggunakan fluks tipe fusi dan kawat solid untuk baja ringan dan tinggi 490N / mm2 baja kekuatan (seperti kondisi dilas).


Sumber Referensi

"Tanya Jawab - How Polarity Affects Electrode Performance in Arc Welding", KOBELCO Welding Today

Mengelas Logam yang Berbeda dan Baja Mangan

Mengelas Beda Jenis Logam

Menggabungkan stainless steel menjadi unalloyed atau baja paduan rendah

Penggabungan baja tahan karat ke C / Mn atau paduan rendah adalah yang paling umum dan contoh terpenting dari pengelasan logam yang berbeda. Secara khusus, aplikasi secara umum penggabungan baja paduan rendah atau unalloyed dengan baja tahan karat austenitik (sering disebut untuk sambungan feritik / austenitik) untuk perlekatan atau transisi.

Pengelasan baja tahan karat ke baja bukan paduan dan paduan rendah biasanya harus dilakukan dengan bahan habis pakai stainless paduan yang lebih tinggi yaitu lebih tinggi paduan daripada bahan dasar. Dua metode berbeda dapat digunakan. Seluruh alur bisa dilas baja tahan karat paduan berlebih atau bahan habis pakai berbasis Ni. Sebagai alternatif, permukaan alur paduan rendah atau alur yang tidak dilapisi dapat diolesi mentega dengan lebih dari baja tahan karat logam las, setelah itu alur diisi dengan bahan habis pakai yang cocok dengan bahan dasar stainless.

Pengelasan biasanya dapat dilakukan tanpa pemanasan awal. Ikuti rekomendasi yang berlaku untuk baja tertentu yang digunakan.

Elektroda Bahan Logam yang Berbeda

Menggabungkan paduan tembaga dan tembaga ke baja / baja tahan karat

Saat menggabungkan paduan tembaga ke baja / baja tahan karat, teknik mengoleskan mentega seharusnya digunakan. Tembaga cair pada tingkat yang lebih kecil, perunggu bermigrasi ke zona terkena panas (HAZ) baja dan mengendap di batas butirnya. Fase ini memiliki titik leleh beberapa ratus derajat lebih rendah dari baja. Penetrasi cepat dan kedalaman penetrasi bisa > 1 mm. Fenomena ini didorong oleh tegangan tarik, yang selalu ada dalam pengelasan. Hal itu dapat juga terjadi pada paduan berbasis nikel selain nikel murni dan jenis tembaga nikel. Untuk alasan ini, nikel murni atau nikel-tembaga dapat digunakan sebagai lapisan mentega untuk menghindari penetrasi tembaga ini.

Penetrasi tembaga ini belum tentu merugikan. Hal tersebut bisa ditoleransi dalam banyak aplikasi permukaan. Namun jika di gabung, di mana lasan terkena beban berat atau khususnya suhu tinggi, dimana batas butir akan menyebabkan kerapuhan, tembaga penetrasi harus dihindari. Dalam kasus ini, lapisan mentega nikel atau nikel-tembaga harus digunakan. Lapisan mentega bisa dibuat di sisi tembaga atau sisi baja. Saat mengelas sambungan mentega, penting bahwa kontak fisik antara logam las dan logam di bawah lapisan penyangga dihindari.

Dalam kedua kasus tersebut, elektroda nikel murni OK 92.05 dapat digunakan. Untuk final pengisian sambungan, elektroda dari jenis baja / stainless atau jenis perunggu bisa digunakan, tergantung pada sisi mana lapisan mentega diterapkan. Gambar berikut menunjukkan bagaimana lapisan mentega ini dapat dilakukan.

Sambungan Beda Jenis Logam

Saat mengolesi mentega tembaga atau perunggu, pemanasan awal hingga 300 – 500 °C harus diterapkan. Bahan tipis mungkin hanya dipanaskan di sekitar area awal. Ketika lapisan mentega berada di sisi non-tembaga, suhu pemanasan awal harus dipilih sesuai dengan bahan ini.

Saat mengelas sambungan mentega pada sisi non-tembaga menggunakan listrik berbasis Cu, sisi tembaga harus dipanaskan terlebih dahulu hingga 150–200 ° C (Al bronzes dan Sn perunggu) dan <100 ° C (perunggu Si) masing-masing. Sambungan yang diolesi mentega pada sisi tembaga tidak perlu dipanaskan terlebih dahulu pada sisi ini karena lapisan Ni isolasi secara efektif menurunkan heat sink yang disebabkan oleh tinggi konduktivitas termal tembaga.


Repointing Gigi Bucket


Mengelas Baja Mangan

Baja mangan, kadang-kadang disebut baja mangan-austenitik, baja mangan 14% atau baja Hadfield, biasanya mengandung 11–14% mangan dan 1–1,4% karbon. Nilai tertentu mungkin juga mengandung elemen paduan kecil lainnya. Baja ini memiliki kemampuan luar biasa untuk bekerja mengeras selama pekerjaan dingin, e. g. benturan tinggi dan / atau tekanan permukaan tinggi. Hal ini membuat baja ideal untuk kondisi saluran dalam industri penghancuran dan pertambangan, misalnya di bagian keausan palu penghancur, gelas, bucket, gigi penggali dan titik rel.

Baja mangan bisa bertahan lama, tetapi akhirnya aus. Rekondisi biasanya berupa memperbaiki retakan atau kerusakan, membangun kembali logam yang telah aus dan mengendap lapisan hardfacing untuk memperpanjang kehidupan pelayanan dari bagian tersebut.

Kemampuan las baja mangan dibatasi oleh kecenderungannya menjadi rapuh saat dipanaskan kembali dan pendinginan lambat. Salah satu aturan praktisnya adalah interpass suhu tidak boleh melebihi 200 ° C. Untuk alasan ini, kontrol yang sangat hati-hati terhadap pemanasan selama pengelasan sangat penting. Baja-baja ini karenanya harus dilas:
  • dengan masukan panas serendah mungkin dengan menggunakan arus rendah
  • dengan manik-manik stringer, bukan manik-manik anyaman
  • jika memungkinkan, bekerja dengan beberapa komponen pada waktu yang sama
  • komponen dapat dimasukkan ke dalam air pendingin
Pengelasan baja mangan bisa melibatkan
  • menggabungkan baja mangan dengan baja paduan rendah yang tidak bersalut
  • menggabungkan baja mangan dengan baja mangan
  • membangun kembali permukaan yang aus
  • permukaan keras untuk mengamankan kekerasan awal permukaan


Penggabungan

Untuk menggabungkan baja mangan dan baja mangan menjadi baja, bahan habis pakai tahan karat austenitik  harus digunakan untuk menghasilkan sambungan yang kuat.

Surfacing

Sebelum memunculkan bagian yang sangat aus, disarankan untuk menyangga dengan austenitik konsumsi OK 67.XX. Peremajaan kemudian dilakukan dengan salah satu dari 13% Mn jenis di bawah ini.

Elektroda untuk Surfacing

High Hardness

Untuk meningkatkan kekerasan awal logam las mangan yang dilas dan untuk meningkatkan ketahanan awal terhadap abrasi, hardfacing dengan paduan kromium bahan habis pakai dapat digunakan. Hal ini juga dapat dilakukan pada bagian baru untuk pencegahan tujuan.


Elektroda High Hardness


Sumber Referensi 

  • Repair and Maintenance Welding Handbook (Second Edition), Penerbit : Esab AB GĂ–TEBORG – SWEDEN.


Soal - Soal Teori Lomba Pengelasan Lanjutan .....

3G adalah proses pengelasan :

A. DownHand dengan groove 
C. Vertical dengan groove
B. Horizontal dengan groove. 
D. Pipa dengan groove


Tipe sambungan las umumnya digolongkan 5 tipe :

A. Tread joint, Corner joint, Bold joint, Edge joint, Lap joint
B. Fillet joint, T joint, Butt joint, Corner joint, Grove joint.
C. T joint, Corner joint, Butt joint, Edge joint, Lap joint
D. T joint, Corner joint, Lap joint, Butt joint, Fillet joint.


1G proses pengelasan pipa prosesnya adalah :

A. Operator diam pipa diam. 
C. Posisi pipa horizontal, operator diam.
B. Operator bergerak memutari pipa. 
D. Posisi pipa Vertical berputar, operator diam


3F sambungan T joint proses pengelasanya adalah :

A. DownHand Filet 
C. Horizontal dengan groove 
B. Horizontal Filet. 
D. Vertikal Fillet

Gambarkan simbol las ke versi JIS dari Sketch berikut :





adalah ....




B


C


D






Gambarkan simbol las ke versi JIS dari Sketch berikut :


adalah .....

A

B


C


D




Gambarkan simbol las ke versi Eropa dari sketch berikut :




adalah .......

A. 
B




C
D

Yang dimaksud duty cycle 100% adalah :

A. Mesin dapat dioperasikan secara terus menerus dengan ampere maksimal.
B. Mesin dioperasikan selama 10 menit dengan ampere maksimal
C. Mesin dapat dioperasikan secara terus menerus dengan besar ampere 100.
D. Mesin dapat dioperasikan selama 100 menit dengan besar ampere maksimal.


Alat untuk mengukur besarnya tegangan keluar pada mesin las disebut :

A. Ampere meter. 
C. Baro meter.
B. Volt meter 
D. Mano meter.


Arus listrik yang digunakan didalam dunia pengelasan adalah arus searah dan arus tidak searah atau bolak - balik, DC kepanjangan dari :

A. Direct Current 
C. Direct Curva.
B. Dimention Current. 
D. Deformation Current.


Pada mesin Las untuk mengatur tekanan gas adalah :

A. Heater gas 
C. Regulator
B. Tabung gas 
D. Selang gas


Hukum Ohm adalah V = I x R

A. R adalah resistensi atau tahanan 
B. I adalah indikator.
C. V adalah volume. 
D. Soal tersebut salah.


Diameter gulungan Conduit Cable Yang di izinkan harus lebih dari :

A. Diameter 30 cm dan radius 40 cm 
C. Diameter 60 cm dan radius 60 cm
B. Diameter 60 cm dan radius 40 cm 
D. Diameter 60 cm dan radius 30 cm


Gambar dibawah ini merupakan skema dari proses : 



A. GTAW.                              
B. GMAW.
C. SMAW. 
D. MMAW.


Gambar simbol proyeksi Amerika :

A.


B.


C.


D.




Pilih pernyataan di bawah ini yang paling benar :

A. Voltage arc adalah voltage yang digunakan melalui welding rod (kawat las) 
     dan base metal ketika pengelasan dihentikan ( dalam keadaan stop ).
B. Voltage arc adalah voltage yang digunakan melalui welding rod ( Kawat Las ) 
     dan base metal pada waktu terjadi arc
C. Voltage arc adalah voltage yang digunakan melalui welding rod ( kawat Las) 
     dan base metal ketika pengelasan dihentikan dan pada saat terjadinya proses pengelasan.
D. Voltage arc adalah voltage akan hilang saat terjadinya proses pengelsan.


Pilih pernyataan di bawah ini yang paling benar :

A. Kabel output harus lebih kecil dari kabel input.
B. Kabel output harus cukup besar untuk arus maksimum
C. Kabel output harus sama dengan kabel input untuk arus maksimum.
D. Kabel output dan input boleh sembarang kabel. 


Fungsi dari Insulation tube pada perangkat welding torch assy mesin las GMAW, adalah

A. Penghantar listrik Arus ( + ) pada mesin
B. Pemutus arus listrik yang mengerah ke Nozzle dan sebagai dudukan nozzle
C. Sebagai penyearah wire dari gulungan
D. Tempat mengalirnya aliran Gas


Pilih pernyataan di bawah ini yang paling benar :

A. Regulator ( pengatur ) aliran gas harus dipasang sedemikian rupa sehingga 
    flow rate gauge tube ( tabung pengukur aliran gas ) menjadi horizontal.
B. Regulator ( pengatur ) aliran gas harus dipasang sedemikian rupa sehingga 
    flow rate gauge tube ( tabung pengukur aliran gas ) menjadi vertical
C. Regulator ( pengatur ) aliran gas harus dipasang sedemikian rupa sehingga 
     flow rate gauge tube ( tabung pengukur aliran gas ) 
     membuat sudut 40 ~ 45 derajat dengan lantai.
D. Pengatur aliran gas boleh dipasang tanpa mempedulikan arah 
     dari flow rate gauge tube nya.


Silakan dikerjakan Soal tentang : AKITO : BASIC SAFETY, BASIC MENTALITY & BASIC CRANE

Soal - Soal Teori Lomba Pengelasan

Total tahanan gambar 1 adalah :

A. 5 ohm
C. 15 ohm
B. 20 ohm
D. 10 ohm


Hubungan pada gambar 2 adalah hubungan :


A. Hubungan seri.
C. Hubunga pararel total tahanan 5 ohm.
B. Hubungan pararel 
D. Soal salah.


Total tahanan gambar 2 adalah :



A. 3 ohm. 
B. 6 ohm 
C. 12 ohm.
D. 1 ohm.


Resiko yang paling mungkin terjadi pada saat melakukan proses pengelasan adalah, kecuali:

A. Tertabrak forklife, Kejatuhan palu, tersayat Bari
B. Kulit terkena percikan spater, baju terbakar, tangan melepuh
C. Sesak nafas, Sakit mata, kesetrum
D. Terjadi kebakaran, Terhirup asap berbahaya, Mata merah


Sebelum melakukan suatu pekerjaan baik diluar maupun didalam pabrik, yang harus benar - benar diperhatikan adalah : 

A. Cek kondisi mesin dan peralatan.
B. Meramal bahaya/ memprediksi bahaya sebelum melakukan aktivitas kerja.
C. Mengingatkan rekan yang berada didekat area kerja.
D. Mempersiapkan alat bantu kerja.


Kawat yang bertegangan ke suatu steker listrik tiga titik kontak diberi warna :

A. Hitam                                                                 
B. Hijau
C. Biru                                                                     
D. Coklat


Operator apakah diperbolehkan memakai sarung tangan katun pada saat mengopersikan mesin RD ( Radial Drilling) ? 

A. Diperbolehkan pada saat mesin operasi.          
B. Tidak diperbolehkan.
C. Diperbolehkan.                                                 
D. Jawaban A, B, C salah.


Jika terjadi kondisi dimana Sling Ratai terpasang pada OverHead Crane dan terhubung Pada bagian yang sedang dilas maka tindakan anda adalah: 

A. Kondisi ini tidak berbahaya
B. Melanjutkan proses dengan pengawasan senior
C. Melepas bagian yang terhubung dengan Overhead Crane
D. Tutup dengan kain majun

Faktor-faktor yang harus diperhatikan sebelum memulai pekerjaan adalah :

A. Manusia,mesin, methode,material, lingkungan 
C. Langkah -langkah awal dan akhir pekerjaan
B. Manusia,mesin, cara awal, material lingkungan 
D. Mesin dan alat bantu pekerjaan


Gas yang tidak berbahaya bagi kesehatan operator las adalah gas :

A. Gas CO2                                                              
B. Gas O2
C. Gas CO                                                                 
D. Gas NO2


Terjadinya kebakaran tidak lepas dari adanya tiga unsur utama atau lebih dikenal dengan

segitiga api yaitu :
A. Bensin, minyak, minyak tanah dan elpiji 
B. Oksigen, bahan bakar dan panas
C. Panas, bensin dan kayu bakar 
D. Oksigen, bahan bakar dan hydrogen


Salah satu ukuran penggunaan kaca las yang salah adalah :

A. 150 - 250 Ampere adalah Din 11 
B. 250 - 300 Ampere adalah Din 12
C. 300 - 400 Ampere adalah Din 13 
D. Sampai dengan 150 Ampere adalah Din 9


Sinar atau cahaya yang terdapat pada proses las adalah :

A. Sinar tampak, infra merah dan ultraviolet
C. Sinar X, sinar infraret dan radiasi
B. Sinar alfa, betha dan gamma 
D. Sinar X dan sinar gamma


Syarat – syarat kaca filter / pelindung kecuali :

A. Harus mempunyai daya penerus yang tepat terhadap cahaya tampak.
B. Harus mampu menahan cahaya dan sinar yang berbahaya.
C. Harus mempunyai sifat – sifat yang tidak melelahkan mata. 
D. Harus tahan lama dan tidak mudah pecah.


Tekanan kerja untuk gas LPG yang direkomendasikan berkisar antara

A. 0,1 - 0,8 bar                                              
B. 1,8 - 2,5 bar
C. 0,3 - 0,5 bar                                              
D. 0,1 - 0,5 bar


Tekanan kerja untuk gas O2 yang direkomendasikan adalah

A. 0,3 - 0,5 bar                                             
C. 5.2 - 8.5 bar
B. 3 - 5 bar                                                  
D. 7,5 - 12,3 bar


Warna pipa gas LPG adalah ( KI ) :

A. Merah                                           
B. Abu - abu
C. Biru                                               
D. Kuning


Ketika pekerja melakukan pengelasan, atau pengecatan di luar ruangan, maka pekerja harus melakukan pekerjaannya dengan………………

A. Ke arah arah angin bertiup                             
B. Ke arah samping
C. Membelakangi arah angin bertiup                   
D. Ke arah atas


Untuk mencegah bahaya pada proses pengelasan dari debu dan asap las di butuhkan :

A. Alat pelindung diri ( APD ) welding 
C. Masker/ tutup hidung
B. Ventilasi,Alat pelindung diri ( APD ) welding 
D. Masker, sarung tangan kulit, kedok las


Pilih pernyataan di bawah ini yang paling benar :

A. Sebagian gas CO2 berubah menjadi Gas Carbon Mono Oksida karena panas dari pengelasan.
B. Sebagian gas CO2 berubah menjadi Gas Oksigen karena panas dari pengelasan.
C. Sebagian gas CO2 berubah menjadi gas Nitrogen karena panas dari pengelasan.
D. Sebagian gas CO2 berubah menjadi Gas Argon karena panas dari pengelasan.


Jarak aman Operator dengan komponen pada saat pengangkatan dengan menggunakan OverHead Crane adalah :

A. Min 0,25 Meter                                           
B. Min 1 meter
C. Min 0,5 Meter                                             
D. Tidak ada aturannya


Setelah proses Pengelasan selesai maka dilanjutkan dengan proses finising dengan mesin Grinding maka operator melepas pelindung lengan dan apron (pelindung dada), tindakan ini adalah 

A. Tidak masalah selama menggunakan kacamata
B. Salah dan harus segera di gunakan kembali
C. Proses di lanjutkan karena delivery lebih utama
D. Karena kondisi gerah dan panas tidak mengapa


Fungsi dari Flash back pada peralatan yang menggunakan O2 dan LPG adalah ......

A. Mencegah terjadi nya kurang tekanan gas pada saat proses
B. Mempercepat proses pemotongan
C. Memurnikan kandungan gas 
D. Sebagai penahan Arus balik, atau nyala api balik


Silakan dikerjakan soal tentang : AKITO : BASIC WELDING, POSITIONER, & SETTING

Mengelas Besi Cor (Welding Cast Iron)

Besi tuang terdiri dari paduan besi dengan kandungan karbon 2-5%, kandungan silikon 1-3% dan mangan hingga 1%. Besi cor menunjukkan keuletan yang rendah, kekerasan yang rendah dan kekuatan yang rendah umumnya bahan yang sangat rapuh. Untuk memperbaiki sifat ini, besi cor sering dicampur atau diperlakukan dengan menggunakan pemanasan.

Jenis besi cor yang banyak digunakan saat ini adalah:
  • besi abu-abu
  • besi nodular
  • besi lunak
  • besi grafit yang dipadatkan
  • besi putih
Kandungan karbon yang tinggi sangat mempengaruhi kemampuan lasnya. Karena berbagai sifat besi cor, kemampuan las bervariasi. Beberapa tipe dapat dengan mudah untuk di las, yang lain tidak bisa di las. Semua jenis besi di atas bisa untuk di las, terlepas dari besi putih karena kerapuhannya yang ekstrim.


Elektroda Besi Cor

Jenis Elektroda Nikel Murni

Sebagai pedoman, besi tuang dilas dengan elektroda nikel murni. Nikel memiliki kemampuan untuk menyerap lebih banyak karbon tanpa mengubah sifatnya sendiri. Itu ekspansi bersama Nikel dan besi  cor karena panas adalah sebanding. Nikel lebih ulet dibandingkan bahan pengisi lain untuk pengelasan besi tuang dan sangat mudah untuk dikerjakan, digunakan untuk mengisi rongga, perbaikan umum yang membutuhkan kekerasan sekitar 150HB. Tidak direkomendasikan untuk besi dengan kandungan sulfur tinggi dan fosfor.

Jenis Elektroda Besi Nikel

Untuk mendapatkan kekuatan yang lebih tinggi, elektroda besi-nikel dapat digunakan untuk menyambung besi cor dan besi cor menjadi baja. Karena kandungan besi dari logam las, ada sedikit peningkatan kekerasan logam las, dibandingkan dengan logam las nikel murni. Logam las bisa dikerjakan dengan mesin. Jenis besi-nikel lebih toleran terhadap pengenceran dengan sulfur dan fosfor daripada jenis nikel murni.

Jenis Elektroda Nikel-Tembaga

Jika logam las warna senada diperlukan, jenis nikel-tembaga cocok. Logam las mudah dikerjakan.


Jenis Elektroda Baja yang tidak dilapisi

Jenis elektroda ini dapat digunakan untuk pekerjaan non-kritis dan saat tidak diperlukan pemesinan.


Persiapan Sambungan Untuk Besi Tuang

  • Sudut sambungan harus lebih lebar dari pada baja ringan
  • Semua ujung yang tajam harus dibulatkan
  • U-groove umumnya lebih disukai
  • Retakan harus dibuka sepenuhnya untuk memungkinkan aksesibilitas
  • Untuk perbaikan retak, buat lubang kecil di setiap ujung retakan, lihat gambar di bawah.

Prosedur untuk memperbaiki retakan (Crack)


Karena besi cor memiliki struktur metalurgi berpori, sehingga bisa menyerap minyak dan cairan yang mempengaruhi kemampuan las dan karenanya harus dilepas sebelum pengelasan. Untuk membakar cairan ini, diperlukan pemanasan. Namun, dalam banyak kasus, memang demikian tidak mungkin, karena bentuk benda atau karena keterbatasan waktu.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan elektroda gouging. Sangat baik untuk persiapan perbaikan pada besi tuang karena bisa mengeringkan dan membakar kotoran / grafit di permukaan dan dengan demikian berkurang resiko retak dan porositas saat pengelasan. Dengan penggerindaan normal, kotoran dan grafit pada besi cor menempel di sepanjang alur dan dapat menyebabkan masalah saat pengelasan.

Pada beberapa lasan, teknik mengoleskan mentega (Buttering Technique) akan bermanfaat. Artinya itu satu atau kedua permukaan yang akan dilas dilapisi sebelum disambung, Gambar 1 dan 2. Teknik tersebut digunakan untuk menghindari terbentuknya fasa getas. Tegangan kontraktional dari pendinginan logam las pada manik-manik berikutnya akan lebih besar efeknya pada keuletan lapisan mentega  daripada kegetasan HAZ pada bahan dasar.


Gbr. 1 Teknik Buttering


Gbr. 2 Teknik Buttering dengan Multilayer

Pengelasan Dingin Besi Cor

Sebagian besar perbaikan besi tuang dilakukan dengan menggunakan SMAW dan saat ini teknik pengelasan dingin terutama digunakan dengan prosedur berikut :
  • Pengelasan dengan manik-manik stringer pendek (20–30 mm) tergantung ketebalan
  • Gunakan elektroda berdiameter kecil dan las dengan ampere rendah
  • Suhu antara harus dijaga di bawah 100 ° C setiap saat
  • Peen permukaan las dengan alat bulat langsung setelah pengelasan

Sumber Referensi 

  • Repair and Maintenance Welding Handbook (Second Edition), Penerbit : Esab AB GĂ–TEBORG – SWEDEN.