Melakukan Pengujian Dye Penetrant

Tipe dan Metode Penetrant Test


1. System Water Washable Fluorescent Penetrant

Dalam sistem ini pembersihan dilakukan dengan menggunakan air. Penetran terdiri dari minyak untuk penetrasi, zat warna, zat pengemulsi dan zat penyetabil.
Keuntungannya sebagai berikut :
  • Indikasi mudah dilihat dan terang sekali
  • Mudah dan ekonomis, sekali dilapiskan langsung dicuci
  • Cepat terutama untuk benda uji kecil
  • Baik digunakan untuk permukaan kasar
Kerugian sebagai berikut :
  • Kurang baik untuk mendeteksi cacat yang dangkal
  • Tidak baik bila pencucian berlebih
  • Mudah berubah oleh kontaminan, terutama air
  • Sensitivitas dipengaruhi oleh asam, terutama asam dan senyawa cromat
  • Bila benda uji tidak boleh kena air, sistem tidak dipakai
  • Pemeriksaan harus menggunakan sinar ultraviolet di ruang gelap
Procces Water Washable Fluorescent Penetrant

2. System Post Emulsified Fluorescent Penetrant

Dalam sistem ini pembersihan dilakukan juga dengan air. Penetran tidak mengandung zat pengemulsi. Zat pengemulsi dilapiskan setelah penetran masuk ke dalam celah. Tanpa melapiskan zat pengemulsi, Penetran tidak dapat dibersihkan dari permukaan benda uji.

Keuntungan :
  • Dapat digunakan untuk mendeteksi cacat terbuka yang dangkal
  • Sensitivitas tinggi walaupun cacatnya halus
  • Konsentrasi zat warna tinggi -> hasil lebih jelas
  • Waktu penetrasi pendek
  • Asam dan senyawa kromat tidak mengganggu sensitivitas
Kerugian :
  • Sistem dilakukan dalam dua tahap sebelum pembersihan akhir, jadi lebih lama
  • Selisih waktu antara pelapisan penetran dan emulsifier sangat kritis
  • Benda uji seperti ulir sukar dicuci karena emulsifier tdk dapat mencapai celah yang sempit
  • Lebih mahal

Procces Post Emulsified Fluorescent Penetrant

3. System Solvent Removable Fluorescent and Nonfluorescent Penetrant

Sistem ini sebaiknya dipakai bila metoda water washable tidak dapat digunakan, karena kelebihan penetran dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
  1. Benda uji dilap dengan lap bersih dan kering,
  2. Dilap dengan solven.
Sistem solvent removable sangat menguntungkan untuk spot test.

Procces System Solvent Removable Fluorescent and Nonfluorescent Penetrant

Prosedur Dalam Melakukan Penetrant Test

1. Pre-Cleaning

Hal - hal yang harus dilakukan pada tahapan Pre Cleaning, yaitu :
  • Detergen
  • Solvent
  • Vapour Degresing
  • Larutan pembuang kerak
  • Pembuang/pengupas cat
  • Pembersih ultrasonik
  • Blasting
  • Pembakaran
  • Pengeringan setelah pembersihan

Mengupas Cat

Blasting

2. Aplikasi Cairan Penetrant

Hal - hal yang harus dilakukan pada tahapan Aplikasi Cairan Penetrant, yaitu :
  • Pencelupan (dipping)
  • Penyemprotan (Spraying)
  • Pemulasan
  • Penyemprotan elektrostatik
Temperatur penetrant dan permukaan yang akan diuji harus berada di antara 5˚C – 52˚C selama pengujian berlangsung.

Pencelupan

Penyemprotan

Pemulasan

Penyemprotan Elektrostatik

3. Pembersihan Kelebihan cairan Penetrant

Hanya bagian kecil penetran dapat masuk ke dalam cacat sehingga ada sisa penetran yang terdapat pada permukaan. Sisa penetran yang terdapat dipermukaan harus dibersihkan sehingga hanya cairan penetran yang berada pada celah (cacat).

Di lap dengan kain

Di semprot dengan air

4. Aplikasi Developer

Developer berfungsi menyedot cairan yang terdapat dalam celah sehingga akan timbul indikasi pada lapisan developer. Indikasi ini akan menunjukkan adanya cacat.

Tiga macam developer :
  1. Developer basah
  2. Developer kering
  3. Developer Basah non aquaeos
Developer basah

Developer Kering


5. Inspeksi Visual

Inspeksi hasil uji penetrant fluorenscent:
  • Panjang indikasi menunjukkan panjang cacat
  • Lubang kecil akan menghasilkan indikasi berupa titik
  • Retakan akan menghasilkan indikasi garis
uji penetrant fluorenscent:

Inspeksi hasil uji penetran non fluorenscent:
  • Indikasi berwarna merah menunjukkan adanya cacat
uji penetran non fluorenscent

Prosedur Kerja Penetrant Test

Benda Uji

Tahapan kerjanya adalah sebagai berikut :
  • Permukaan yang akan diperiksa, harus bersih dari kotoran, debu, grease atau lainnya, yang mungkin menyumbat/menutup celah, minimal berjarak 25 mm (kiri-kanan) Material yang akan di check /PT tidak oleh di Blasting lasannya.
  • Pergunakan bahan-bahan penetran sesuai dengan prosedur.
  • Bersihkan daerah yang dicheck, semprotkan cleaner, dan ditunggu sampai kering dengan sendirinya, pengeringan kurang lebih 5 menit.
  • Selama pengecekan, temperatur udara diantara 16 ~ 52°C.
  • Semprotkan penetrant pada bagian yang di check, pada jarak sekitar 20 cm. Bersihkan penetrant yang meluber diluar daerah pengecekan (+/- 25 mm kiri-kanan). Biarkan penetrant meresap pada daerah yang diperiksa selama +/- 10 menit atau sesuai petunjuk pabrik pembuatanya.
  • Setelah waktu penetrasi tercapai, penetran pertama-tama dibersihkan dengan lap halus/majun, perhatikan cara menyapunya satu arah saja. Selanjutnya bersihkan jejak penetrant dengan majun/lap yang dibasahi cleaner dan disapukan satu arah, sampai didapatkan jejak-jejak penetrant bersih
  • Biarkan kering dengan sendirinya
  • Semprotkan developer pada daerah yang diperiksa
  • Hasil pemeriksaan didapatkan setelah 7 menit, tetapi setelah 30 menit waktu pengembangan tidak diakui sebagai indikasi. Jadi pemeriksaan harus dilakukan setelah tercapai 7 menit.
  • Ukur cahaya pada daerah yang di examination ukuran cahaya 1000 Lux
  • Setelah hasil pemeriksaan didapatkan, segera dilakukan post cleaning, yaitu bekas-bekas penetrant dibersihkan dengan majun dan disemprotkan cleaner dan dibersihkan sehingga seperti keadaan semula sebelum dilakukan pemeriksaan.

Referensi

Materi Pelatihan Daring Visual Test and Dye-Penetrant for Welding, BBPPMVP BOE Malang. Juni 2021.

0 komentar:

Posting Komentar