PROSEDUR PENGELASAN PADA PELAT POSISI FLAT DAN HORIZONTAL

Prosedur Umum

Secara umum, prosedur-prosedur yang harus dilakukan setiap kali akan, sedang dan setelah pengelasan dengan menggunakan GMAW adalah meliputi hal-hal berikut ini : 
  • Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur penanganan kebakaran yang jelas/tertulis.
  • Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang las.. Harus diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.
  • Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan.
  • Pakai pakaian kerja yang aman.
  • Konsentasi dengan pekerjaan.
  • Setiap gerakan nozzle / kawat elektroda harus selalu terkontrol.
  • Berdiri secara seimbang dan dengan keadaan rileks.
  • Periksa, apakah penghalang sinar las/ ruang las sudah tertutup secara benar.
  • Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai.
  • Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selama bekerja di dalam bengkel.
  • Bersihkan terak atau percikan las sebelum melanjutkan pengelasan berikutnya.
  • Matikan mesin las bila tidak digunakan.
  • Jangan meninggalkan tempat kerja dalam keadaan kotor dan kembalikan peralatan yang dipakai pada tempatnya.


Persiapan Bahan Las 

Persiapan bahan las tiap jenis proses pengelasan pada prinsipnya tidak berbeda, terutama bila dibandingkan dengan persiapan bahan las pada proses Las Busur Manual (SMAW), baik persiapan sambungan tumpul ( butt ) maupun untuk sambungan sudut ( fillet ), kecuali WPS untuk pekerjaan tertentu menghendaki lain. 

Pembuatan Kampuh Las 

Pembuatan kampuh las dapat di lakukan dengan beberapa metode, tergantung bentuk sambungan dan kampuh las yang akan dikerjakan. Metode yang biasa dilakukan dalam membuat kampuh las, khususnya untuk sambungan tumpul dilakukan dengan mesin atau alat pemotong gas (brander potong). Mesin pemotong gas lurus (Straight Line Cutting Machine) dipakai untuk pemotongan pelat, terutama untuk kampuh-kampuh las yang di bevel, seperti kampuh V atau X, sedang untuk membuat persiapan pada pipa dapat dipakai Mesin pemotong gas lingkaran (Circular Cutting Machine) atau dengan brander potong manual atau menggunakan mesin bubut. 

Namun untuk keperluan sambungan sudut ( fillet ) yang tidak memerlukan kampuh las dapat digunakan mesin potong pelat (guletin) berkemampuan besar, seperti Hidrolic Shearing Machine. Adapun pada sambungan tumpul perlu persiapan yang lebih teliti, karena tiap kampuh las mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri, kecuali kampuh I yang tidak memerlukan persiapan kampuh las, sehingga cukup dipotong lurus saja. 

Las Catat 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan las catat (tack weld) adalah sebagai berikut : 

  • Bahan las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar dan karat.
  • Pada sambungan sudut cukup di las catat pada kedua ujung sepanjang penampang sambungan (tebal bahan tersebut). Bila dilakukan pengelasan sambungan sudut ( T ) pada kedua sisi, maka konstruksi sambungan harus 90 derajat terhadap bidang datarnya. Bila hanya satu sisi saja, maka sudut perakitannya adalah 3 - 5 derajat menjauhi sisi tegak sambungan, yakni untuk mengantisipasi tegangan penyusutan / distorsi setelah pengelasan.
Persiapan Sambungan T



  • Pada sambungan tumpul kampuh V, X, U atau J perlu dilas catat pada beberapa tempat, tergantung panjang benda kerja. Untuk panjang benda kerja standar untuk uji profesi las (300 mm) dilakukan tiga las catat, yaitu kedua ujung dan tengah dengan panjang las catat antara 15 -20 mm atau tiga sampai empat kali tebal bahan las. Sedang untuk panjang benda kerja dibawah atau sama dengan 150 mm dapat di las catat pada kedua ujung saja

Persiapan Sambungan Tumpul Kampuh V



Metode Pengelasan 

Arah Pengelasan 

Arah pengelasan yang dapat dilakukan pada las menggunakan GMAW ada dua, yaitu arah maju dan arah mundur Pengelasan arah maju (Push/Forehand) adalah apabila holder atau welding gun atau tang las dipegang tangan kanan, arah pengelasan dimulai dari sisi kanan ke kiri. Pengelasan arah mundur (Pull/Backhand)  adalah apabila holder atau welding gun atau tang las dipegang tangan kanan, arah pengelasan dimulai dari sisi kiri ke kanan. 


Arah Pengelasan


Dari kedua arah pengelasan tersebut, untuk konstruksi yang sedang dan berat, arah maju lebih dianjurkan, dengan alasan dalam proses pengelasan akan terjadi cleaning action pada permukaan yang disambung lebih baik, di samping itu jalur yang akan dilas akan dapat dilihat dengan kebih jelas apabila dibanding dengan arah mundur. Walaupun demikian arah pengelasan mundur lebih sering digunakan pada pengelasan logam yang tipis.


Gerakan/Ayunan Tang Las 

Gerakan/ayunan tang las (welding gun) pada GMAW, terutama dipengaruhi oleh: 
  • Bentuk sambungan 
  • Tebal bahan 
  • Lebar persiapan sambungan 
  • Jenis bahan 
  • Posisi pengelasan. 
Gerakan/ayunan tang las diupayakan lurus, apabila tidak memungkinkan gerakan lurus (misal pengelasan arah naik) diusahakan menggunakan ayunan ke samping seminimal mungkin. Misal lebar ayunan untuk setiap jalur maksimal 15 mm. Berikut ini disajikan beberapa bentuk gerakan/ayunan pengelasan yang banyak digunakan pada pengelasan menggunakan GMAW, terutama pengelasan pada posisi tegak : 


Gerakan/Ayunan Tang Las

Sudut Pengelasan 

Salah satu faktor yang ikut menentukan kualitas hasil pengelasan adalah sudut pengelasan. Yang dimaksud dengan sudut pengelasan adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan bahan dengan tang las/ welding gun.

Sudut pengelasan yang disarankan pada beberapa posisi adalah seperti berikut:  

Posisi 1F dan 2F


Posisi 2G


Posisi 3F


Sumber Referensi 

  • "DASAR LAS MIG-MAG/ GMAW (Basic Gas Metal Arc Welding)" Penerbit : Indonesia Australia Partnership for Skills Development, Batam Institutional Development Project, Tahun 2001.
  • "Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub-Sektor Industri Barang Dari Logam Sub Bidang Pengelasan", Penerbit : Kemenaker RI, Tahun : 2018.

0 komentar:

Posting Komentar