Tata Cara Pengelasan, Pemotongan & setelah selesai melakukan Pengelasan OAW

Pengelasan dengan OAW


Menyalakan Torch

  • Arahkan Torch menjauh dari kita, menuju ventilasi. 
  • Buka katup kontrol asetilen pada mixer, kira-kira 1/8 putaran berlawanan arah jarum jam.
  • Gunakan pemantik api. Jangan pernah menggunakan korek api atau lainnya sumber penyulut.
* Penting :
Selalu posisikan diri agar udara segar kembali sehingga asap ditarik menjauh dari diri kita, bukan melewati kita.

Penyalaan Api

Menyesuaikan Nyala Api

  • Sesuaikan asetilen untuk membentuk api berbentuk bulu.


  • Jika terlalu banyak asetilen, api akan terlepas dari ujungnya. Tambahkan oksigen secara perlahan — nyala api akan menajam dan memanjang.


  • Terus tambahkan oksigen


  • sampai api netral terbentuk.



Melakukan Pengelasan

  • Fokuskan ujung kerucut hijau (api netral) ke area yang akan di las.
  • Pertahankan jarak yang konsisten dari material, pemanasan yang sempit jalur antara dua bahan. 
  • Setelah genangan terbentuk, masukkan batang pengisi. 
  • Lelehkan filler rod ke dalam genangan air dan bergerak bersama, membuat las jalan, yang sering disebut manik las.


Prinsip - Prinsip Las Oxy-Acetylene Welding (Las Asetilen/Las Karbit)

OXY-ACETYLENE WELDING (OAW) STATION


Oxy-Acetylene, umumnya dikenal sebagai Oxy-fuel, adalah salah satunya proses pengelasan tertua, meskipun dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi kurang populer dalam aplikasi industri. Namun, itu masih sangat luas digunakan untuk berbagai aplikasi. Peralatan oxy-fuel serbaguna, bisa digunakan untuk pengelasan, mematri, pengelasan braze, penyolderan perak, pemanasan logam (untuk membengkokkan dan membentuk) dan pemotongan oxy-fuel. 

Dengan kata lain, Las Oxy-Acetylene (las asetilin) didefinisikan sebagai salah satu proses pengelasan secara manual, dimana permukaan yang akan disambung mengalami pemanasan sampai mencair oleh nyala (flame) gas asetilin (yaitu pembakaran C2H2 dengan O2), dengan atau tanpa logam pengisi, dimana proses penyambungan tanpa penekanan. 

Disamping untuk keperluan pengelasan (penyambungan) las gas dapat juga dipergunakan sebagai : preheating, brazing, cutting dan hard facing. Penggunaan untuk produksi (production welding), pekerjaan lapangan (field work), dan reparasi (repair & maintenance). Dalam aplikasi hasilnya sangat memuaskan untuk pengelasan baja karbon, terutama lembaran logam (sheet metal) dan pipa-pipa berdinding tipis. Meskipun demikian hampir semua jenis logam ferrous dan non ferrous dapat dilas dengan las gas, baik dengan atau tanpa bahan tambah (filler metal). 

Selain gas acetylene dipakai juga gas-gas hydrogen, gas alam, propane, untuk logam–logam dengan titik cair rendah. Pada proses pembakaran gas-gas tersebut diperlukan adanya oxygen. Oxygen ini didapatkan dari udara dimana udara sendiri mengandung oxygen (21%), juga mengandung nitrogen (78%), argon (0,9 %), neon, hydrogen, carbon dioksida, dan unsur lain yang membentuk gas.

Keuntungan Pengelasan Oxy-Acetylene

  • Mudah dipelajari.
  • Peralatan lebih murah daripada kebanyakan jenis pengelasan lainnya (mis. Pengelasan TIG)
  • Oxy-acetylene dapat digunakan tanpa memerlukan catu daya (listrik)
  • Peralatan lebih portabel daripada kebanyakan jenis pengelasan lainnya (misalnya pengelasan TIG)
  • Peralatan oksi-asetilen juga dapat digunakan untuk memotong bahan.

Kekurangan Pengelasan Oxy-Acetylene

  • Rigi las oksi-asetilen memiliki tampilan yang jauh lebih kasar daripada jenis hasil las yang lain, dan membutuhkan lebih banyak finishing jika diperlukan kerapian.
  • Pengelasan oksi-asetilena memiliki zona pengaruh panas yang besar (area di sekitar garis las yang memiliki sifat mekanik terpengaruh secara negatif dengan proses pengelasan)
  • Ada masalah keamanan dengan oxy-acetylene karena adanya nyala api, yang tidak ada pada  pengelasan listrik.