Tampilkan postingan dengan label SMAW. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SMAW. Tampilkan semua postingan

Pengujian Hasil Pengelasan

Evaluasi hasil pengelasan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode Non Destructive Test dan metode Destructive Test terhadap hasil proses pengelasan.

Non Destructive Test (NDT)

atau dengan cara tak merusak, yaitu dengan cara :
  • Visual test (VT)
  • Radiography Test (RT)
  • Penetrant Test (PT)
  • Ultrasonic Test (UT)
  • Particle Magnetic (MT)
  • Eddy Current 
Visual Test (VT) dan Penetrant Test merupakan metode pemeriksaan yang paling mudah dengan biaya relatif rendah dan hasil dapat segera didapat. Indikasi diskontinuitas langsung ditampilkan pada permukaan material. Peralatan dibutuhkan sedikit, sehingga dibutuhkan keterampilan dan pengalaman dalam melakukan metode ini. Faktor permukaan, lingkungan dan fisik berpengaruh terhadap hasil.

Ketika akan melakukan pengujian visual (Visual Test), hendaknya mempersiapkan peralatan bantu dan peralatan K3 agar dapat terlaksana dengan baik, yaitu berupa :

Alat Bantu Visual:

  • Senter
  • Cermin
  • Lensa pembesar
Alat Bantu Visual


Alat Bantu Mekanik:

  • Vernier caliper
  • Welding gauge
  • Mistar
Alat Bantu Mekanik (Ex. Welding Gauge)

Peralatan Keselamatan Kesehatan Kerja

Selain peralatan bantu berupa alat visual dan alat mekanik, pergunakan pula peralatan K3 seperti pada gambar berikut : 


Penggunaan Kelengkapan Peralatan K3


Destructive Test (DT)

atau dengan cara di rusak, yaitu dengan cara ;
  • Uji tarik / Tensile test
  • Uji lengkung / Bending test
  • Macro etsa
  • Uji kekerasan / Hardness test
  • Uji Patah / Fracture test
  • Uji Pukul Charphy / Impact test

Cacat lasan merupakan salah satu yang diperiksa secara visual dan NDT. Beberapa cacat las yang sering muncul ialah:

Overlap

Overlap ialah suatu kondisi hasil las di mana logam las melebihi area las.

Excessive

Excessive ialah suatu kondisi hasil las di mana logam las membuat takikan pada las multipass

Underfill

Underfill ialah suatu kondisi hasil las di mana logam las kurang mengisi kampuh.

Undercut

Undercut ialah suatu kondisi hasil las di mana logam base/induk cacat pada sisi las (termakan logam las)

Porosity

Porosity ialah suatu kondisi hasil las di mana di dalam logam las terdapat rongga akibat udara terperangkap.

Incomplete fusion

Incomplete fusion ialah suatu kondisi hasil las di mana logam las dengan logam base tidak “fusi” dengan baik.

Cracking

Cracking ialah suatu kondisi hasil las dimana terdapat retakan pada logam las.